Kegiatan penambangan memang menggunakan lingkungan untuk mendapatkan mineral yang terkandung di dalam bumi, termasuk salah satunya Newmont Indonesia yang menambang tembaga di area Sumbawa Barat. Tetapi walaupun kegiatan pertambangan ‘menggunakan’ lingkungan, perusahaan tambang sekelas Newmont, tentunya tidak akan menutup mata akan apa yang terjadi dengan lingkungan sekitar tambang, mulai dari pada saat kegiatan tambang masih aktif ataupun nanti setelah semuanya selesai.
(Baca juga: Mengenal dunia tambang melalui Newmont Bootcamp)
Newmont mengikuti standar mutu yang sudah ditetapkan sehingga selalu memenuhi predikat ‘biru’ dan ‘hijau’ untuk KLHK – Proper (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan – Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan) sejak tahun 2002 – 2015. Predikat ‘biru’ berarti perusahaan sudah memenuhi standar yang ada, sedangkan ‘hijau’ berarti perusahaan tersebut sudah melebihi dari standar yang sudah ditetapkan.

Melihat hasil kerja Newmont berkaitan dengan lingkungan sekitar tambang
Salah satu agenda Newmont Bootcamp yang diikuti oleh peserta dengan berbagai latar belakang, kami para peserta diajak untuk melihat tindakan apa sajakah yang sudah dilakukan Newmont untuk melestarikan lingkungan sekitar tambang. Tetapi karena keterbatasan waktu, kami dibagi menjadi beberapa kelompok, di mana setiap kelompok akan melihat area yang berbeda, seperti mengikuti tim riset ke laut untuk melihat kegiatan penelitian terhadap tailing yang ditempatkan di teluk Senunu. Kemudian kelompok lain melihat kegiatan Newmont dalam memelihara kehidupan bawah laut di Teluk Benete. Kelompok terakhir, di mana saya ikut bergabung, melihat kegiatan reklamasi dan kegiatan berkaitan dengan lingkungan di area daratan.
Kebun bibit untuk kepentingan reklamasi
Seperti yang sudah saya ungkapkan di blog post sebelumnya, ternyata tahapan reklamasi yang Newmont lakukan, sudah dimulai dari awal sebelum kegiatan penambangan dilakukan, yakni melakukan inventaris jenis tanaman di area tersebut dan penyimpanan tanah asli area tersebut untuk digunakan nantinya pada saat reklamasi dilakukan. Berhubungan dengan inventaris tanaman, ternyata Newmont memiliki semacam kebun bibit (nursery), yang nantinya akan ditanam di area reklamasi. Ada beberapa tanaman yang kami lihat di area nursery tersebut, seperti contohnya tanaman Aur Petung yang nantinya akan menjadi bambu tinggi, tanaman miri, dan tanaman gelumpang yang akan menjadi tanaman berkayu besar.


Area reklamasi Newmont Indonesia
Lokasi berikutnya yang kami kunjungi merupakan salah satu area reklamasi yang baru dimulai pada Desember 2015. Tahapan reklamasi itu ternyata memerlukan perencanaan yang matang lho, dan untuk reklamasi, Newmont menggunakan bebatuan dari open pit yang memang tidak memiliki kadar mineral berharga, lalu melapisinya dengan tanah dan kemudian dipadatkan. Untuk area yang miring, Newmont juga melapisi bagian teratas tanah dengan jaring yang terbuat dari sabut kelapa (coconet) untuk mencegah terjadinya erosi. Untuk permulaan, tanaman yang akan ditanam biasanya padi, karena untuk melindungi benih tanaman asli Batu Hijau yang memang tidak terlalu ‘suka’ dengan cahaya matahari.


Tongoloka Reclamation Division
Nah, karena untuk proses reklamasi ini Newmont menggunakan bebatuan yang berasal dari area tambang, maka harus dilakukan pengawasan, terutama air yang mengalir melalui area reklamasi ini. Oleh karena itu, Newmont memiliki area yang bernama Tongoloka Reclamation Division, di mana di sini terdapat semacam selokan yang terletak di sekeliling area reklamasi untuk menampung air dari area reklamasi tersebut. Kemudian ada semacam pintu air yang memiliki 2 pintu yang nantinya memiliki 2 aliran yang berbeda.

Kenapa mesti ada 2 pintu air segala? Karena satu pintu untuk jaga – jaga apabila kualitas air yang berasal dari area reklamasi tidak memenuhi standar mutu, seperti air asam karena kadar pH-nya rendah. Tapi misalnya kalau airnya memiliki standar mutu yang oke, maka airnya akan mengalir menuju sungai, melalui pintu satunya.
Lalu, apa yang terjadi dengan air yang tidak sesuai dengan standar mutu itu?
Nanti alirannya akan mengalir ke sebuah dam, di mana air ini bisa digunakan untuk proses tambang juga. Newmont menyiapkan sebuah pompa di tengah dam tersebut yang dapat memompa air ke arah Konsentrator.

Jumlah air di dam tersebut memang tidak bisa dikontrol, karena tergantung dari volume aliran air dari area reklamasi, dan tentunya apabila ada ada hujan maka secara otomatis akan menambah jumlah air di situ. Misalnya, kalau sampai bertambah dan sampai meluap, maka Newmont sudah menyiapkan semacam ‘tembok’ buatan dari ban untuk menahan luapan air dari dam sehingga tidak menuju sungai. Tapi kalau sampai akhirnya meluap dan melewati ‘tembok’ buatan tersebut, maka tindakan darurat akan segera dilakukan dengan menebar kapur untuk menetralisir keasaman dari air tersebut.

Penampungan air Santong
Selain penampungan air Tongoloka, Newmont juga memiliki penampungan lainnya yang dinamakan Santong. Tidak hanya satu, tapi sampai tiga: Santong 1 hingga 3. Kalau tempat penampungan air yang ini, digunakan Newmont untuk menampung air bekas dari kegiatan penambangan. Nanti air ini juga bisa digunakan untuk kegiatan pemrosesan di tambang jika diperlukan.

Sama seperti Tongoloka yang terdapat aliran pemisah untuk air bersih, di Santong pun juga terdapat hal serupa, sehingga air bersih yang mengalir dari hutan sekitar tidak bercampur dengan air dari tambang. Nanti aliran air bersih ini pada akhirnya akan mengalir ke sungai Sejorong. Tapi tentunya, untuk lebih memastikan akan kualitas air di sungai tersebut, Newmont selalu melakukan pengecekan secara reguler kualitas airnya.


Jadwal sehari yang sungguh padat untuk melihat berbagai macam kegiatan yang Newmont lakukan dalam menjaga kelestarian lingkungan sekitar tambang. Di sini, saya bisa melihat kalau Newmont sungguh sangat serius dalam menjaganya, dan ternyata Newmont mengeluarkan sekitar 2 – 3 juta dollar setiap tahunnya untuk melakukan pemantauan lingkungan.
Berbicara mengenai pemantauan, sempat dilakukan peneliatan dengan memasang ‘camera trap’ di area reklamasi yang sudah menjadi hutan, dan ternyata di daerah tersebut sudah terlihat beberapa hewan berkeliaran, seperti ayam, babi hutan, dan rusa!
Reef ball untuk Teluk Benete
Nah, karena saya tidak sempat melihat apa saja tindakan yang dilakukan Newmont Indonesia untuk memelihara kehidupan bawah laut di Teluk Benete dengan menaruh reef ball, di bawah ini ada video dari kelompok yang lain yang dibuat oleh Dhanang Dhave.
Tindakan ini dilakukan Newmont, untuk memperbaiki keadaan di bawah laut yang sempat rusak karena aktivitas penangkapan ikan dengan bom.
Kamu juga bisa membaca di blog Iqbal Kautsar, mengenai pengalamannya yang ikut serta dengan tim pemantau tailing di Teluk Senunu yang menggunakan kapal Tenggara Explorer milik Newmont Indonesia:
(Baca juga: Tatkala Tailing Newmont ‘Dibuang’ di Laut)
…
PS: walaupun kami peserta Newmont Bootcamp diundang oleh Newmont Indonesia, tapi kami semua boleh menuliskan apa saja yang kami lihat pada saat kunjungan 🙂
…
Note:
- PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) sudah diakuisi oleh PT Medco Energi Internasional Tbk di tahun 2016. Oleh karena itu, nama Newmont berganti menjadi Amman Mineral atau lengkapnya PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT)
- Setelah proses akuisisi, untuk saat ini nama Newmont Bootcamp berubah menjadi Batu Hijau bootcamp. Batu Hijau sendiri merupakan lokasi di mana terdapat open pit Newmont Indonesia.
Jadi makin kagum dan salut dengan kinerja Newmont deh karena mereka tidak hanya sekedar mengelola lingkungan saja tapi mereka sllu memantau secara rutin agar bisa berkelanjutan dan mengurangi dampak lingkungan akibat tambang itu
Iya yang penting memang harus selalu dipantau ya secara rutin 😉
Kolam Santong itu tampak indah dari kejauhan, aku suka warna hijaunya. Btw… penjelasannya menarik, Timo, jadi air alamiah tak akan bercampur dengan air dr tambang dan lingkungan aman.
Sama, suka ama si Santong ini hueuhee 😉
wah bagus juga ya reklamasinya,
site service disana cm sy gak pernah kesana..
Nanti next nya ikutan #NewmontBootcamp aja kaakk 😉
foto-fotonya pas banget.
Passssssss … Terima kasih, Mas Hedi eh Mas Hendraaaaa *kabuuur* 😀
Memang bagus ya program penghijauannya, tanpa menunggu operasi selesai, lahan yg sdh tak digunakan langsung dihijaukan kembali. Nanti kalau sdh selesai operasi, kan gak banyak PR lagi 🙂
Wah..keren mas timothy sudah mengunjungi newmont.. Semoga besok2 giliran saya ya.. 🙂
sekarang memang era nya teknologi selaras dengan alam
nice work Newmont.
salam kenal mas.
Salam kenal juga, Mas 🙂
memang sudah kewajiban perusahaan tambangnya untuk merawat kembali lingkungannya, mudah2-an semua perusahaan tambang seperti ini, tapi banyaknya perusahaan tambang liar yang akhirnya merusak lingkungan
Iya mudah2an semua perusahan tambang bisa mencontoh ke Newmont Indonesia nih 😉
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kini dunia tambang telah besinergi dengan tindakan ramah lingkungan, sehingga anak cucu dimasa depan masih dapat melihat alam yang hijau.
Newmont adalah salah satu contoh tambang yang kami lihat langsung sangat peduli akan keberlangsungan alam disekitarnya, semoga kerja keras dan usaha Newmont dalam melestarikan lingkungan dapat dicontoh oleh pertambangan lain
Benar, perlu peduli dengan linkungan untuk masa depan anak cucu ya, Bang :3
Kira kira kalo orang yg ga ngerti ilmu pengetahuan alam kayak gw bisa ikut ga ya? pas SMA kimia dapat 5, Fisika dapat 4…
bisa lahhh … gw belajar fisika, kimia udah brp taun yg lalu hahaha!
salut deh buat Newmont, programnya untuk kemasyarakatan. semoga terus berjaya
Terusss berjayaaa 😉
Nice artikel kang Timo. ‘
Salahsatu sisi yang jarang di bahas dari lokasi cuku fenomenal di timur Indonesia ini (y)
Terima kasih sudah berkunjung kakaak 😉