Kangen masakan peranakan, tinggal mampir aja ke Kedai Sirih Merah – Kalau dilihat dari asal muasalnya, kata ‘peranakan’ itu merupakan etnis Tionghoa yang sudah menetap sejak lama di kepulauan Indonesia, termasuk juga di negara Malaysia dan Singapura. Karena sudah menetap sejak lama, jadi tentunya para etnis Tionghoa ini udah berbaur dengan penduduk lokal, dan bahkan ada yang menikah juga dengan penduduk lokal. Perpaduan dua etnis, selain ‘menikahkan’ budaya, juga melahirkan perpaduan lainnya, terutama di bidang kuliner. Dan kemudian lahirlah istilah masakan peranakan, yang memberikan cita rasa yang unik. Kalau di Indonesia berarti perpaduan Chinese food dan Indonesian food 🙂
Kalau penasaran dengan masakan peranakan tuh seperti apa, sepertinya udah cukup banyak kok tempat makan yang menjual masakan peranakan, seperti di Kedai Sirih Merah yang lokasinya ada di daerah Jakarta Pusat, tepatnya di seberang Bank Indonesia kalau kamu masuk dari arah samping hotel Millenium.

Kedai Sirih Merah yang vintage
Rumah makan Kedai Sirih Merah menempati sebuah rumah lama yang sudah direnovasi terlebih dahulu sebelum ditempatkan untuk menjadi rumah makan.
Dari luar udah nampak kalau Kedai Sirih Merah memang terkesan vintage, terlihat mulai dari pilihan pintunya yang memang terlihat kuno, untuk mendukung kesan vintage. Jika kamu pecinta ubin, kamu pun pasti bakal jatuh cinta deh dengan ubin-ubin di dalam rumah Kedai Sirih Merah ini. Kemudian melihat jendelanya yang sederhana dengan korden putihnya, ditambah teralis jendela dengan motif yang berbentuk seperti hati itu, memang rasanya seperti berkunjung ke sebuah rumah ya hehe. Ditambah dengan banyaknya lukisan-lukisan serta pernak-pernik yang melengkapi setiap ruangan.

Kalau ngomongin pernak-perniknya, Kedai Sirih Merah juga mempunyai banyak koleksi beraromakan vintage, seperti telepon kuno, bahkan ada setrikaan uap jaman baheula. Sedangkan kesan Tionghoa bisa dilihat dari vas atau teko keramik bermotifnya.
Walau Kedai Sirih Merah terlihat tidak terlalu besar dari luar, ternyata ketika masuk, saya baru menyadari kalau ada beberapa ruangan yang bisa menampung lumayan banyak meja makan di setiap ruangannya. Ada satu ruangan yang panjang di dalam rumah, yang mejanya pun bisa disusun panjang menyesuaikan dengan panjang ruangannya.
Ga hanya itu ternyata sih, Kedai Sirih Merah pun juga memiliki area semi-terbuka di bagian belakang rumahnya yang memang bisa digunakan sebagai smoking area juga. Dan surprise nya, ada lagi ruangan-ruangan tambahan di area belakang rumah yang bisa digunakan sebagai ruangan private lengkap dengan meja bundar untuk makannya dan pendingin ruangan.

Masakan peranakan yang dicoba
Masakan di Kedai Sirih Merah bervariasi, mulai dari cemilan sebagai appetizers, makanan berat, hingga makanan penutup.
Kebetulan saat saya berkunjung ke sana, sempat icip-icip beberapa.
Mau tahu apa?
Ada beberapa variasi tahu di Kedai Sirih Merah. Mau tahu pong ada, mau tahu petis ada, bahkan tahu isi pun ada.
Waktu itu saya sempat icip-icip tahu isi dan tahu pong.
Isi dari tahu isi Kedai Sirih Merah tidak seperti gorengan yang suka saya makan. Isinya beda, bukan taoge, dan bukan kol, tapi potongan daging. Kalau saya rasa sih, seperti daging yang biasanya digunakan untuk bakso.
Nah biar lebih enak, jangan lupa dicocol dengan sambal kacang yang sudah menemani dua tahu isi dari Kedai Sirih Merah.
Kalau tahu pong agak berbeda sedikit aja, tapi lebih ke cocolannya.
Cocolan tahu pong lebih berasa seperti petis. Biasanya kalau saya beli di Semarang, petisnya masuk di bagian tengah si tahu, kalau di sini berupa cocolan.

Nah, kalau kamu pilihnya menu tahu pong complete, nanti akan ada telor goreng yang menemani. Bedanya lagi, di tahu pong complete, bukan cocolan, tapi lebih berupa kuah yang sudah menggenangi piring berisikan tahu pong.
Jadi kamu suka tahu yang mana?
Mau ikan apa?
Kalau melihat menu dari Kedai Sirih Merah, terlihat kalau seafood merupakan salah satu menu andalan mereka. Ada banyak variasi makanannya, mulai dari ikan, kepiting soka, dan udang. Dan dari 3 jenis ini, terbagi lagi menjadi beberapa jenis masakan. Saat itu saya hanya makan dari yang jenis perikanan aja, tepatnya ikan gurame saus mangga, dan ikan bakar spesial.

Sebagai pecinta ikan gurami, mau dimasak kayak apa pun, pasti saya suka, termasuk yang ikan gurami saus mangga. Untuk yang jenis ini, ikan gurame nya dimasak dengan cara digoreng, dan kemudian ditaburi dengan parutan mangga, irisan bawang merah, dan tak lupa irisan cabe pula. Ikan gurame nya udah dipotong-potong dagingnya, sehingga memudahkan saat mengambilnya, tapi pasti ada aja dari kita yang suka menghabiskan semuanya, mulai dari sirip hingga ekornya hehe.

Kalau kamu pecinta makanan yang dibakar, berarti kamu bakal cocok dengan ikan bakar spesialnya. Antara mau disiramin sama irisan jeruk nipis atau tidak, ya terserah. Namun jangan lupa dicocol sama sambal yang tersedia. Kayaknya kalau yang jenisnya dibakar, menurut saya lebih enak dicocol sama sambal kecap deh?
Apa lagi yang lain?
Wah, ada banyak lagi yang lainnya, selain tahu dan ikan hehe. Ada sup dan salad, ada nasi goreng, ada sate, ada ayam goreng serundeng, ada karedok, dan bahkan ada tongseng kambing.


Duh, kalau dipesan semua bisa mbledus perut saya, jadi paling yang saya icip-icip lagi adalah ayam goreng serundeng, sate, dan tumis jagung peda & pete.

Nah, ini dia, ada pete-nya haha. Kalau kamu pecinta pete jangan sampai melewatkan tumis jagung peda & pete. Campuran rasa manis dari jagungnya, asin dari ikan pedanya, dan rasa khas dari petenya bakal enak dinikmati dengan nasi hangat yang diciduk dari bakul nasi yang bentuknya unik! Sayang, ga bisa dibawa pulang ya bakul nasinya haha.
Oh iya, selain itu, kalau kamu pecinta sambal, jangan lupa pesan varian sambal yang tersedia di Kedai Sirih Merah, ada sambal mangga muda, sambal terasi, sambal dabu dabu, dan masih banyak lagi. Atau ga, langsung pesan aja satu variasi sambal Kedai Sirih Merah yang terdiri dari tujuh jenis sambal dalam satu nampan piring ini. Cocolin aja satu-satu, yes? ?

Tutup kekenyangan dengan penutup
Kekenyangan kurang lengkap kalau tidak ditutup dengan penutup yang dingin-dingin, seperti es kacang merah, es campur, atau es lainnya. Tinggal dipilih mana favoritmu. Sayangnya kurang satu sih, yaitu ES CENDOL! Hehe.

Balik lagi yuk ke Kedai Sirih Merah?
Tentunya!
Ada satu yang malah saya terlewat untuk dicicipi, yaitu LAKSA! Kayaknya kalau makan di rumah makan peranakan, agak kurang kalau tidak mencicipi laksanya. Bener, ga? Dan di Kedai Sirih Merah, ada Laksa Penang dan Laksa Singapore. Nah lho, icipin yang mana dulu? Haha ?
Kedai Sirih Merah
Jl. Taman Kebon Sirih 1 No.5, RT.10/RW.10, Kp. Bali, Tanah Abang
Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10250
Instagram : https://www.instagram.com/kedaisirihmerah/
Lokasi Kedai Sirih Merah di Google Maps:
Kebetulan aku pernah diundang suatu acara di resto ini. Kece parah sih inteiornya serasa balik ke jaman dulu, ala vintage gitu, Timo 😀
Cheers,
Dee – heydeerahma.com
Bangettt, pengennya foto2 ya kl di sini 🙂